Selamat Membaca & Semoga Bermanfaat

Selasa, 23 Juni 2015

 Nilai Spiritual-Sosial Ramadhan

Pendahuluan
Puasa dalam bahasa Arab adalah shaum.  Shaum secara bahasa berarti  imsak (menahan) dan secara istilah syari’ah, menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual dan hal-hal lain yang membatalkannya sejak subuh hingga terbenam matahari dengan niat ibadah. Ibadah puasa Ramadhan pertama kali disyariatkan pada tanggal 10 Sya`ban ditahun kedua setelah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah sesudah diturunkannya perintah penggantian kiblat dari masjidil Al-Aqsha ke Masjid Al-Haram. Puasa Ramadhan merupakan bagian dari rukun Islam yang ke tiga. Maka jika kewajiban tersebut tidak dilaksanakan termasuk bagian daripada mengingkari rukun Islam yang berakibat gugurnya keIslaman seseorang. Dasar hukum kewajiban menjalankan puasa Ramadhan bersumber dari al-Qur’an, as-Sunnah dan Ijma’:
Dalam al-Qur’an disebutkan: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa” (Q.S. al-Baqarah [2]: 183).

Sementara Rosulullah SAW telah bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ الله ُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالْحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ.
"Islam dibangun di atas lima perkara: Syahadat, bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadist lainnya yang diriwayatkan oleh Bukhori, Muslim, Abu Daud, dan An-Nasa’i Rosulullah SAW juga telah bersabda tentang kewajiban puasa Ramadhan:
Dari Thalhah bin Ubaid ra bahwa seseorang datang kepada Nabi SAW dan bertanya,” Ya Rasulullah SAW , katakan padaku apa yang Allah wajibkan kepadaku tentang puasa?” Beliau menjawab,”Puasa Ramadhan”. “Apakah ada lagi selain itu?”. Beliau menjawab, “Tidak, kecuali puasa sunnah” (H.R. Bukhori, Muslim, Abu Daud, dan An-Nasa’i).

Sedangkan dalam Ijma’ yang berarti kesepakatan para mujtahid Islam tentang hukum syari’ah setelah meninggalnya Rosulullah SAW, umat Islam telah sepakat atas kewajiban melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Keistimewaan Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa dan selalu dinanti oleh kaum muslimin dan muslimat karena didalamnya Allah SWT telah membuka semua pintu surga dan ditutup seluruh pintu neraka dan syaitan-syaitan dibelenggu. Bahkan Allah SWT juga menjanjikan rahmatNya dan ampunan serta hari pembebesan dari neraka. Pada bulan tersebut segala pikiran dan tindakan orang-orang beriman juga akan selalu terkontrol oleh diri mereka sendiri karena betul-betul sedang menjalankan suatu ibadah yang sangat istimewa dan hanya diberikan bagi umat Islam yang beriman.  Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (H.R. Bukhori dan Muslim)
Selain itu  Allah SWT menjadikan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya al-Qur’an sebagaimana dijelaskan dalam surat al Baqarah ayat 185:
“(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (Q.S. al-Baqarah [2]: 185).

Ramadhan  disebut juga sebagai bulan al-Qur’an. Rasulullah SAW. pernah bersabda tentang faidah puasa dan al-Qur’an yang akan memberikan syafaat kepada hamba dihari kiamat. ”Puasa akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalangi-nya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa‘at untuknya.’ Sedangkan al-Qur’an akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dan tidur di malam hari, maka perkenankan aku memberikan syafaat untuknya” (H.R. Imam Ahmad dan at-Thabrani).

Pada sepuluh hari terakhir dibulan tersebut terdapat malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan yaitu suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan ialah lailatul qadar. Karena di antara sepuluh malam terakhir itulah diturunkannya al-Qur’an.
”Sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan, dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?, yaitu malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. (Q.S. al-Qadr [97]: 1-3).
Dan Allah SWT juga berfirman:
”Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. ad-Dukhan [44]: 3).   
Ramadhan ternyata juga meruapakan salah satu waktu yang mustajab untuk  berdoa seperti sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam:
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (H.R. al-Bazaar). 

Dalam riwayat lain beliau juga bersabda:
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi”. (H.R at-Tirmidzi)
Apabila dibandingkan dengan ibadah lainnnya, puasa memiliki nilai keutamaan yakni mengajarkan manusia untuk hanya berserah diri kepada Allah SWT. Pada saat menjalankan ibadah puasa, seseorang dituntut secara sadar dan ikhlas bahwa segala niat, ucapan dan perbuatannya pasti akan diketahuai oleh Allah SWT sehingga ia akan menahan diri untuk melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa dengan niat murni hanya mengharapkan ridhoNya.
Ulama Imam al Ghazali menempatkan tiga golongan orang yang berpuasa, yaitu:
1.    Shaum al ‘am; yaitu puasanya orang-orang yang hanya mampu menahan lapar dan syahwat biologis.
2.    Shaum al khash; yaitu puasanya oran-orang sholeh yang mampu menahan anggota tubuhnya dari enam perkara: pertama, menjaga mata dari melihat hal-hal yang tidak baik menurut agama; kedua, menjaga lisan dari perkataan dusta, fitnah dan keji; ketiga, menjaga telinga dari mendengar segala sesuatu yang tidak pantas dan haram untuk didengar; keempat, menjaga anggota tubuhnya dari perbuatan-perbuatan negatif; kelima, tidak berlebihan saat berbuka puasa; dan keenam, menjaga hati untuk senantiasa memiliki rasa takut dan harapan agar puasanya diterima oleh Allah SWT sehingga masuk dalam kelompok orang-orang yang beruntung.
3.    Shaum al khas al khas, yaitu puasa yang meliputi hati dari sesuatu yang hina dan rendah, urusan-urusan duniawi kecuali yang apa-apa yang menjadi bekal diakhirat nanti. Bentuk puasa ini hanya mampu dillaksanakan oleh para nabi, orang-orang yang jujur dan yang memiliki kedekatan dengan Allah SWT.
Hikmah Puasa Ramadhan
    Melalui kegiatan ibadah puasa Ramadhan secara tidak langsung bagi yang melaksanakanya akan merasakan dampak positif yang luar biasa terutama peningkatan iman dan takwa karena segala upaya dan daya dilakukan dengan sebaik mungkin dengan mengamalkan segala kebajikan dan berbagai anjuran ibadah untuk mencapai derajat yang paling mulia di sisi Allah SWT sebagaimana firman-Nya:


“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Q.S. al-Baqarah [2]: 183).
    Selain sebagai bulan penuh anugerah, Ramadhan juga harus dijadikan sarana dan waktu yang tepat untuk belajar, melatih dan menempa diri terhadap segala tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma agama dan sosial. Karena dengan berpuasa kita diharuskan untuk bisa menahan godaan-godaan duniawi bahkan melalui ramadhan umat Islam diajarkan untuk saling mengerti, menghormati dan menghargai satu sama lainnya. Tingkat solidaritas sosial yang dipupuk dan dibina selama satu bulan penuh diharapkan mampu menciptakan manusia-manusia unggul yang bisa hidup berdampingan dalam kerangka keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang maha Esa. Kepedulian sosial juga terus ditanamkan dalam puasa Ramadhan seperti memperbanyak shodaqoh, amal jariyah, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan, menyantuni kaum dhuafa dan sebagainya. Semua itu dilakukan dengan kesadaran diri karena pentingnya bulan Ramadhan. Apalagi kondisi sosial masyarakat Indonesia yang kini tengah mengalami berbagai krisis ekonomi selain krisis lainnya yang terus membuat masyarakat lemah terus terpuruk dan tingkat kemisikinan kian bertambah.
    Dengan kandungan nilai-nilai spiritual-sosial Ramadhan, maka sejatinya visi Islam sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam akan tercapai.
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (Q.S. al-Anbiyaa’[21]: 107)
Kenapa demikian? Karena Islam dengan sangat jelas mengajak umatnya untuk hidup berdampingan dan menghargai terhadap sesamanya. Ketika menjalankan ibadah puasa yang dirasakan oleh semua tingkat sosial masyarakat adalah sama-sama lapar, haus dan dahaga dan menahan diri untuk tidak berbuat hal-hal yang merugikan diri dan ibadahnya serta orang lain. Apabila kebiasaan tersebut dapat dijalankan diluar bulan puasa maka alangkah indahnya kebersamaan dalam bermasyarakat.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya al-Ibadah fil Islam mengungkapkan lima manfaat puasa yang bisa kita rasakan dalam bulan Ramadhan, yaitu:
  1. Menguatkan jiwa. Dalam hidup hidup tidak sedikit manusia yang didominasi oleh hawa nafsunya, kemudian ia menuruti apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang membuat manusia tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu yang bersifat duniawi. Apabila dalam peperangan ini mereka mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung mengarahkan kepada kesesatan. "Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah Telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (Q.S. al-Jaatsiyah [45]: 23). Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka pintu-pintu langit hingga segala do’anya dikabulkan oleh Allah SWT.
  2. Mendidik kemauan. Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. Puasa yang baik akan membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang untuk menyimpang begitu besar. Karena puasa itu sendiri bagian dari kesabaran.
  3. Kesehatan. Selain untuk kesehatan spiritual (rohani), puasa yang dijalani dengan baik dan benar akan mempengaruhi kesehatan fisik. Menurut para ahli kesehatan pada saat-saat tertentu perut harus diistirahatkan dari kerja memproses makanan yang masuk.
  4. Mengenal nilai kenikmatan. Dengan puasa manusia bukan hanya disuruh memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah diperolehnya, tapi juga diajarkan untuk merasakan langsung betapa besar sebenarnya nikmat yang telah Allah berikan. Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk air. Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(Q.S. Ibrahim [14]: 7)
  5. Mengingat dan merasakan penderitaan orang lain. Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya  enderitaan yang dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami penderitaan. Maka diakhir Ramadhan diwajibkan untuk membayar zakat yang bisa dimaknai sebagai simbol solidaritas. zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang mengeluarkannya sebagai wujud pensucian jiwa dan harta kita yang dimiliki.
Dari uraian diatas sangat jelas sekali bahwa Islam merupakan agama yang mengajarkan keseimbagan hidup bagi pemeluknya yaitu kaum muslim yang beriman dari berbagai sudut pandang baik jasmani, rohani, sosial, hukum dan norma-norma lainnya yang mengajarkan kepada manusia untuk dapat menjalani hidup sesuai dengan tuntunan sunnah Rosulullah SAW yang diutus hanya untuk menyempurnakan ahlak. Dengan puasa dibulan Ramadhan diharapkan pula akan terlahir kembali manusia-manusia unggul yang memiliki keimanan yang kuat dan bertakwa kepada Allah SWT dan mempunyai jiwa sosialis yang tinggi.

 



1 komentar:

  1. Halo, aku Mrs. Sandra Ovia, pemberi pinjaman uang pribadi, apakah Anda dalam utang? Anda perlu dorongan keuangan? kami juga menyediakan pinjaman akhir tahun, kredit untuk merencanakan untuk tahun baru mendatang, untuk bertemu dengan tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun yang akan datang ini dan juga untuk renovasi rumah Anda di tahun baru. Aku memberikan pinjaman kepada perusahaan lokal, internasional dan juga pada tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
    Anda dipersilakan untuk perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.

    BalasHapus